Rene Descartes dan ‘Cartesian Dualism'
Rangkuman kecil tentang buku Rene Descartes yang nge-jelasin konsep tsb.
Jadi, Rene Descartes menulis buku berjudul ‘Meditations on First Philosophy’. Subjudulnya 'In which the Existence of God and the (real) distinction between the Human Soul and the Body are Demonstrated’.
Di awal-awal, dibuka dengan sebuah surat kepada Dekan Fakultas Teologi di Paris kalo dia lagi berusaha untuk membuktikan keberadaan Tuhan dan jiwa yang abadi (yang tidak hancur bersama tubuh) berdasarkan argumen rasional.
Descartes bilang kalo argumentasi yang dibangun melalui iman itu gagal karena mengandalkan penalaran sirkular (kita percaya pada Tuhan karena kitab suci yg memberitahu kita dan kitab adalah firman Tuhan yang diberikan kepada kita oleh Tuhan). Dia juga ngingetin kalo argumen-argumennya lumayan ribet dan nggak semua orang bakal ngikutin. *Jadi kalo lu gapaham sama bukunya dia, gaperlu ngerasa rendah diri*
“Many, who wish to acquire a reputation as clever thinkers, bend all their efforts to arrogant opposition to the most obvious truths."
Kalo diterjemahi ke indo, kira-kira begini, "Banyak orang yang pengen dianggap pintar, pada akhirnya malah nekat bertentangan sama kebenaran yang paling jelas"
Basically, dia sok-sokan memujikan orang-orang berpengaruh buat dapet dukungan di debat. Dia juga bilang kalo udah pernah ngebahas topik ini sebelumnya di buku Prancis, tapi nggak terlalu dijabarin. Dia nggak mau orang seenaknya ngikutin argumennya dan ngegugat atau nge-build dari situ. Makanya bukunya yang baru ini diterbitin pake bahasa Latin.
Dia ngasih balasan buat beberapa kritik yang dia terima dari karya-karya sebelumnya. Pertama, ‘I know nothing to pertain to my essence other than that I am a being which thinks, that is, a being having in itself the faculty of thinking.’ (Saya tidak mengetahui apapun yang terkait dengan hakikat saya selain bahwa saya adalah makhluk yang berpikir, yaitu makhluk yang memiliki kemampuan berpikir dalam dirinya sendiri.)
Dia bilang dia bakal ngejelasin kalo dari fakta ini (that he knows nothing else which belong to his essence) berarti nggak ada yang lain yang beneran ada di dalam esensinya. Kok bisa gitu sih? Kalo gue tahu ikan berenang di air berarti ikan emang beneran berenang di air dong. Kalo gue tahu sesuatu artinya sesuatu itu benar(?)
Kritik kedua adalah “I have in my mind an idea of a thing more perfect than myself, that this idea is more perfect than myself.” (di dalam pikirannya ada sebuah ide tentang sesuatu yang lebih sempurna daripada dirinya) kesimpulan yang diambil maksudnya disitu bahwa ‘ide’ dia itu lebih sempurna daripada dirinya.
Yep, for most people this seems like an idiotic objection. Tapi Descartes bilang kalo dia bakal ngebuktiin ide tentang sesuatu lebih sempurna daripada dia dan sesuatu yang sempurna ini memang ada.
Kayak sebelumnya gue tulis, dia pernah bilang kalo lo nggak paham ide-idenya berarti loeh punya pikiran yang lemah dan nggak rasional. Diikuti dengan argumen kalo ateis nggak bisa membayangkan Tuhan karena pikiran manusia itu terbatas, sedangkan Tuhan adalah makhluk yang TAK TERBATAS DAN TAK TERJELASKAN.
Dia juga bilang kalo orang-orang yang se-clever dia cuma sedikit dan beberapa dari mereka cuma nge-sok bikin argumen pintar. Dia emoh balas komen dari orang-orang kek gitu.
Dia ngakhiri pembukaan dan pengantar dengan bilang kalo dia udah bikin banyak dari para intelektual buat baca buku 'Meditations’-nya dan dia ragu kalo ada orang lain yang baca buku ini bakal bisa nemuin kritik yang belum dia tanggepin, karena dia yakin udah jawab semua pertanyaannya mengenai buku ini sebelumnya .
Jujur aja sih, sampe sekarang gue mikir Descartes ini keliatan kayak orang yang sombong. Untungnya 'Meditations’-nya nggak terlalu panjang.