Norak adalah bagian dari the real kebebasan

sherinfara
4 min readMay 9, 2023

--

sauce: fp pesbuk ('meme mental asylum' https://www.facebook.com/100085038164640/posts/204625609048710/?app=fbl)

"To be yourself in a world that is constantly trying to make you something else is the greatest accomplishment." - Ralph Waldo Emerson

Ada beberapa faktor kenapa orang-orang ragu atau malu buat jadi diri sendiri, apalagi kalau kelihatan norak di mata orang lain. Tapi menurut gue, justru keliatan “norak” malah nunjukkin kebebasan yang beneran. Gue mau bahas sedikit makna sebenarnya dari kebebasan dan gimana caranya jadi diri sendiri, meskipun bikin lo terlihat “norak” menurut pandangan orang lain — dalam perspektif gue.

Gak Takut Jadi “Norak”

Kebebasan yang beneran itu menurut gue gak cuma soal jadi diri sendiri, tapi juga soal gak takut nunjukin ekspresi murni dari apa adanya diri lo tanpa ngerasa malu-maluin. Bener, emang, rasa takut akan gak disukai bikin kita kejebak di pikiran sempit tentang apa yang dianggep "keren" atau "normal" sama masyarakat. Padahal, dengan lo freely mengekspresikan diri lo, itu ngasih lo kesempatan buat menghargai your norakness tanpa takut dicap aneh. Dan sebenernya, jadi norak itu gak seteruk yang lo bayangin, serius dah. Gue liat banyak orang yang bisa nemuin kebahagiaan dan kepuasan dalam mengekspresikan diri mereka dengan bebas., karena ya emang iya, kalau lo aja berani jadi diri sendiri tanpa beban norma sosial, tentu lo bisa dapetin kebebasan batin yang gak bisa digoyahin cuma dengan anggapan judgmental dari orang yang gabisa menghargai apalagi memahami perbedaan dari setiap orang.

Iya-iya.. gue tahu betul kok salah satu alasan kenapa kita enggan jadi norak atau berperilaku sedemikian yang dianggap alay. Yup, karena takut dijauhi atau dikritik sama orang lain. Tapi, bukannya kita emang gak bisa nyenengin semua orang? lagipula jadi alay, norak itu butuh keberanian, ga semua orang bisa ygy.

Ada kok sisi positif dengan jadi “norak’’, yaitu bisa jadi inspirasi buat orang lain agar bisa ngikutin atau nyari jejak kebebasan mereka sendiri. Karena ketika kita berani nunjukin sisi norak kita, kita buka peluang buat orang lain buat eksplorasi dari keautentikkan mereka sendiri. Jadi, menurut gue jadi norak atau alay dalam kebebasan itu itu gak selalu berkonotasi negatip, apalagi sejak gue tau kalo segala macam kebebasan pada dasarnya cuma bisa dinikmati oleh individu yang ada di dalam dan melalui komunitas, atau kalo di sistem kapitalisme, kebebasan cuma tersedia untuk individu-individu yang berkembang dalam hubungan kelas yang berkuasa. Intinya, kebebasan cuma bisa didapeti kalo orang-orang yang punya power dan money.

Orang miskin cuma bisa nyicip Kebebasan Ekspresi

Kita yang miskin serba terbatas. Satu-satunya yang bisa dirasain yg berada di kelas ini cuma dengan kebebasan berekspresi. Ya, gue mau ngomongin soal bagaimana orang miskin bisa mengekspresikan diri mereka dalam cara yang mereka mau, meskipun dalam kondisi terbatas.

Gue yakin lo pernah atau malahan sering liat pengamen di jalanan. Banyak dari mereka yang gak punya rumah atau makanan buat dimakan, tapi punya gitar buat dipetik sepanjang jalan lampu merah. Iya, nyanyi sebagai bentuk ekspresi.

Kita semua tau di kehidupan sehari-hari orang miskin sering diabaikan atau dianggap gak penting oleh masyarakat. Tapi ketika mereka mengekspresikan diri, mereka bisa dapet kesempatan untuk dilihat dan didengar. Kayak yang gue bilang tadi, contohnya kayak musisi jalanan yang main gitar dengan penuh semangat di pinggir jalan, atau seniman jalanan yang menggambar karya seni mereka di trotoar, keduanya contoh orang miskin yg cuma bisa menunjukkan bakat dan kreativitas mereka melalui ekspresi seni.

Kebebasan ekspresi ini ngebantu orang miskin untuk ngatasi beban mental dan emosional setelah abis kejar-kejaran sama problematika hidup. Makanya disini mengekspresikan diri bisa jadi bentuk pelarian sekaligus terapi. Mereka bisa nulis puisi, menggambar, atau nulis status di sosmed.

Sama bentuknya, kebebasan ekspresi jadi jendela ke dunia batin mereka yang mungkin sulit dipahami oleh orang lain. Dari situ juga bisa ngasih mereka kesempatan untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai orang miskin. Mereka bisa mengemukakan pendapat dari pidato, tulisan, atau protes-protes, yg bisa ngebangun kesadaran masyarakat akan ketidakadilan yg mereka hadapi tiap hari.

Banyakkan herakan sosial dan aktivis berasal dari kalangan orang miskin yang merasa terpinggirkan? iya, mereka nunjukin bahwa ekspresi bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sarana untuk mencapai reformasi sosial. Tapi juga gak bisa dipungkiri kalo kebebasan ekspresi ini masih terbatas pada kenyataan kehidupan orang miskin. Orang miskin yang kudu harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, gak selalu punya akses ke platform yang bisa memperluas jangkauan ekspresi-ekspresi mereka. Terbatasnya pendidikan dan sarana komunikasi juga menjadi hambatan yg belum kelar sampe sekarang.

Jadi “Norak” selama gak ganggu orang apa salahnya?

Hidup ini terlalu pendek buat dipenuhi sama khawatirin tanggapan orang tentang lo, say. Lo gak perlu jadi seperti yang orang lain mauin Menurut gue aneh sih, lo mau niru orang lain cuma buat nunjukin diri lo ke orang lain juga? Biarlah, dunia ini tetep berputar tanpa lo berusaha jadi orang lain.

Lo bebas makek pakaian yang unik, warna-warni kayak pelangi, meskipun pakaian temen-temen lain pada netral semua. Iya, emang bisa dibayangi bakal aneh kwkk tapi bukannya lo harus salut sama diri sendiri karena berani nunjukin siapa diri lo dengan jujur. Malahan yang kayak gitu justru yang sering jadi trendsetter kan?

Satu lagi, kalo lo kena bacot, kritik karena pake bahasa Inggris kemana-mana biar keliatan keren, sejujurnya mereka yg bacot ga sadar.. pake Bahasa Indonesia aja kadang keliatan norak.

Intinya, hidup ini terlalu pendek buat disia-siain buat hidupin ekspektasi orang lain. Jadi, jangan deh takut jadi norak atau aneh. Gak usah peduli sama komentar negatif orang-orang sok iye, padahal bunglon.

--

--

sherinfara

Kapan gue bisa menikmati waktu selagi hidup, alih-alih sibuk menghabiskan waktu untuk bertahan hidup